Isra Miraj 27 Rajab 1445H/2024 M
Setiap tahun, umat Islam merayakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam, yaitu Isra
Miraj yang diperingati setiap 27 Rajab pada penanggalan Islam. Perjalanan malam penuh
makna yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, peristiwa ini mengangkat sebuah momen
spiritual atas keberjalanan ketaqwaan dan keimanan.
Isra Miraj bermula dari kota Makkah, saat Nabi Muhammad SAW sedang tidur di Masjidil
Haram. Pada malam itu, Malaikat Jibril datang membawa buraq, makhluk langit berupa
hewan yang indah, untuk membawa Nabi Muhammad SAW ke Baitul Maqdis (Yerusalem)
hanya dalam semalam. Peristiwa ini yang dimaknai dengan Isra.
Di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW berdoa bersama para nabi dan menerima perintah
Allah untuk segera melaksanakan salat. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW melakukan
Miraj, perjalanan ke langit yang membawanya melintasi tujuh langit menuju Sidratul
Muntaha, tempat tertinggi yang hanya dapat dicapai oleh Rasulallah.
Saat di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah langsung dari Allah
mengenai kewajiban salat. Pada perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan
Nabi Musa dan Nabi Isa. Awalnya, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat
berjumlah 50 kali sehari. Tetapi, Nabi Musa selalu mengingatkan beliau bahwa jumlah
tersebut terlalu besar. Nabi Muhammad SAW akhirnya meminta keringanan, hingga
berjumlah 5 kali untuk dilakukan sehari semalam.
Sejak saat itu, salat menjadi salah satu rukun islam yang menjadi kewajiban dan juga menjadi
media untuk berkomunikasi langsung dengan Allah. Peristiwa Isra Miraj ini juga dituangkan
dalam Surah al-Isra ayat 1: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya
(Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
tirto.id